Ada terdapat tiga komponen utama di dalam setiap pembelajaranr, yaitu : Tujuan Pembelajaran, Proses Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran. Untuk saat ini kita fokus membahas Proses pembelajaran. Sebelum kita membahas mengenai apa saja yang ada di dalam sebuah proses pembelajaran. Marilah kita bahas sebentar mengenai pengertian tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran adalah sasaran yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar
yang akan dilakukan oleh guru, Proses Pembelajaran adalah pendekatan/strategi/metode/teknik/taktik yang tersistematiskan ke dalam sebuah model untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Sedangkan Evaluasi Pembelajaran adalah alat ukur untuk mengukur dan menilai
apakah Tujuan Pembelajaran dan Proses Pembelajaran yang sudah dilakukan sudah tercapai dan sudah tepat sasaran. Ketiga komponen ini saling terkait dansaling mendukung satu sama lainnya.
Di atas sudah tergambarkan bahwasanya yang termasuk komponen proses pembelajaran adalah Pendekatan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Teknik Pembelajaran, Taktik Pembelajaran, yang kemudian disatukan ke dalam sebuah model yang sering dinamakan dengan Model Pembelajaran. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu.
Model pembelajaran
pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berkenaan dengan model
pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A.
Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model
pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi
tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model
pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran. Untuk lengkapnya sebuah model pembelajaran itu terdiri dari :
Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien setelah ditentukan pendekatan yang digunakan.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual
learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara
penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan
antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran
deduktif.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana strategi
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
(5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat,
(9) simposium, dan sebagainya.
Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Teknik Pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif
dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun
dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Taktik Pembelajaran adalah gaya cara seseorang
dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya lebih kepada self skill. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan
metode ceramah dengan teknik-teknik mereka sendiri, andaukan guru yang satu tekniknya pembentukan kelompok ganjil dan guru yang kedua teknik pembentukan kelompok genap. Taktik yang digunakan guru pertama dengan bermain dengan nomor absen siswa, sedangkan taktik guru kedua dengan cara acak bola bernomor(undi). Jadi intinya teknik dan taktik itu lebih kepada pengembangan dari metode pembelajaran yang kita terapkan.
Mudah-mudahan penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat memberikan sedikit rongga berfikir mengenai pelaksanaan pembelajaran dan juga menghilangkan kebingungan terhadap perbedaan makna istilah-istilah dalam pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar