Pekanbaru: Fenomena alam gerhana bulan total yang akan terjadi, dapat dilihat dengan mata telanjang dari seluruh wilayah
bagian Indonesia. Gerhana bulan total diperkirakan berlangsung pukul
01.22 - 05.00 WIB.
Menurut Kepala Staf Peneliti Boscha Evans, fenomena alam yang menakjubkan itu akan terjadi dua kali dalam setahun, Pusat Penelitian dan Observataotrium Bulan dan Bintang Booscha telah melakukan persiapan untuk melaksanakan pengamatan.
Rencananya, kata Evans, pengamatan malam nanti akan disiarkan secara langsung melalui live streaming bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Evans, seluruh wilayah di Indonesia dapat menyaksikan fenomena alam ini dengan mata telanjang, kecuali wilayah Inidonesia bagian timur. Di wilayah bagian timur itu gerhana bulan total durasinya lebih pendek ketimbang di wilayah lain
Menurut Kepala Staf Peneliti Boscha Evans, fenomena alam yang menakjubkan itu akan terjadi dua kali dalam setahun, Pusat Penelitian dan Observataotrium Bulan dan Bintang Booscha telah melakukan persiapan untuk melaksanakan pengamatan.
Rencananya, kata Evans, pengamatan malam nanti akan disiarkan secara langsung melalui live streaming bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Evans, seluruh wilayah di Indonesia dapat menyaksikan fenomena alam ini dengan mata telanjang, kecuali wilayah Inidonesia bagian timur. Di wilayah bagian timur itu gerhana bulan total durasinya lebih pendek ketimbang di wilayah lain
Gerhana bulan total mewarnai langit Kota Pekanbaru, Provinai Riau,
menghebohkan sebagian warga yang menetap di kota itu.
Gerhana yang sebelumnya telah diprediksi oleh sejumlah pengamat internasional itu terlihat jelas pada Sabtu malam, mulai pukul 20.45 hingga lima menit sebelum jarum jam menunjuk pukul 21.30 WIB.
Fenomena langka itu membuat sejumlah warga Pekanbaru yang membentuk kelompok-kelompok kecil terperanga. Tidak ketinggalan untuk menyaksikan redupnya bulan sempurna itu.
"Saya sudah dari sejak sore tadi menunggu datangnya gerhana bulan total ini," kata Azhar Ramadhan (23).
Laki-laki warga Jalan Keliling Rukun Tetangga (RT) 01/Rukun Warga (RW) 13, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, ini mengaku mendapat informasi adanya gerhana bulan pada Sabtu malam dari seorang teman sebaya.
"Awalnya saya nggak percaya. Namun jadi tanda tanya, kemudian saya putuskan untuk menunggu waktu malam guna memastikannya," ujarnya.
Sangat terkejut, demikian Azhar yang ditanyai saat menyaksikan gerhana bersama beberapa kerabat di halaman rumahnya ketika benar-benar terjadi.
Sejumlah pengamat internasional sebelumnya telah memprediksi fenomena gerhana bulan total ini dapat diamati dari wilayah lainnya selain Indonesia, seperti Australia, Asia, Eropa, sebagian besar Afrika dan Amerika Utara. Gerhana bulan terjadi saat bulan melintas di belakang bumi, sehingga bulan akan masuk ke dalam bayang-bayang bumi.
Gerhana yang sebelumnya telah diprediksi oleh sejumlah pengamat internasional itu terlihat jelas pada Sabtu malam, mulai pukul 20.45 hingga lima menit sebelum jarum jam menunjuk pukul 21.30 WIB.
Fenomena langka itu membuat sejumlah warga Pekanbaru yang membentuk kelompok-kelompok kecil terperanga. Tidak ketinggalan untuk menyaksikan redupnya bulan sempurna itu.
"Saya sudah dari sejak sore tadi menunggu datangnya gerhana bulan total ini," kata Azhar Ramadhan (23).
Laki-laki warga Jalan Keliling Rukun Tetangga (RT) 01/Rukun Warga (RW) 13, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, ini mengaku mendapat informasi adanya gerhana bulan pada Sabtu malam dari seorang teman sebaya.
"Awalnya saya nggak percaya. Namun jadi tanda tanya, kemudian saya putuskan untuk menunggu waktu malam guna memastikannya," ujarnya.
Sangat terkejut, demikian Azhar yang ditanyai saat menyaksikan gerhana bersama beberapa kerabat di halaman rumahnya ketika benar-benar terjadi.
Sejumlah pengamat internasional sebelumnya telah memprediksi fenomena gerhana bulan total ini dapat diamati dari wilayah lainnya selain Indonesia, seperti Australia, Asia, Eropa, sebagian besar Afrika dan Amerika Utara. Gerhana bulan terjadi saat bulan melintas di belakang bumi, sehingga bulan akan masuk ke dalam bayang-bayang bumi.
Ini 12 Photo Gerhana Bulan Total Di Pekanbaru - Riau :
Gerhana bulan terjadi akibat Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada
satu posisi garis berurutan. Sementara posisi bulan kebiasaannya tidak
berada pada garis benar sejajar berurutan dengan Bumi serta Matahari. Kondisi demikian dapat mengakibatkan terjadinya gerhana Bulan total.
Tidak berdampak buruk dengan fenomena alam ini.
Kalaupun ada, rentang waktu terjadi gelap hanya sebentar karena posisi
bulan berada di garis sejajar dan itu tidak lama.
Fenomena alam gerhana Bulan atau Matahari
berbeda dengan hujan meteor ataupun fenomena alam yang sifatnya
menimbulkan efek sesudah kejadian karena adanya benda jatuh dari langit.
Dalam rentang waktu satu tahun, fenomena alam semacam ini bisa terjadi
dua sampai tiga kali, yang terbeda hanya siklus penuh ataupun hanya
sebagian cahaya bulan tertutup.
Pengaruhnya paling hanya
pergerakan gelombang di laut. Namun, kebiasaan ini masih dalam takaran
normal ketinggian gelombang berkisar antara 1,5 sampai 2 meter secara
keseluruhan.
[Source http://Metrotvnews.com]