Naik atau tidak naik BBM yang tepenting rakyat
sejahtera. Tidak ada lagi rakyat Indonesia yang kelaparan, gizi buruk,
tidak bersekolah dan lain sebagainya. Percuma juga kalau misalnya BBM
ngak naik tapi rakyat tetap susah dan semakin sengsara. Seharusnya
pemerintah mencarikan solusi yang bersifat produktif dan menghadirkan
solusi untuk jangka panjang. Tapi ingat, janji jangan tinggal janji,
harus ditepati, munafiq namanya.
Sebenarnya banyak solusi agar rakyat tidak menderita, akan tetapi
pemerintahnya belum terbuka pintu hatinya untuk itu. Mereka lebih suka
memikirkan perut mereka sendiri. Mereka lupa akan amanah yang diberikan
rakyat kepada mereka. Indonesia memiliki banyak kekayaan yang seharus
dapat dijadikan penopang kehidupan rakyat. Pemerintah tahu akan hal itu
tapi belum mau mengoptimalisasikannya untuk kesejahteraan rakyat, mereka
lebih mementingkan kepentingan golongan mereka.
Pemerintah masih berfikir secara partial, belum bisa menjadikan negara
dan bangsa sebagai bagian dari kehidupan dirinya. Yang mereka pikirkan
hanya keluarga mereka dan sanak family mereka. Rakyat terlupakan dengan
sendirinya. Tugas kenegaraan yang di tanggungkan kepada mereka hanya
sekadar tugas saja, Pertanggungjawabannya tidak pernah bisa dibuktikan
dan dirasakan secara menyeluruh oleh rakyat.
Jadi yang terpenting bukan masalah naik atau tidaknya BBM, tapi
bagaimana pemerintah bisa memberikan solusi jangka pendek dan jangka
panjang terhadap kesejahteraan rakyat, terutama menegah ke bawah.
Berikan kepada mereka hak mereka, apa yang seharusnya mereka dapatkan
dari negara. Negara bertanggung jawab akan nasip rakyat yang kelaparan,
buta huruf, kurang gizi dan lain sebagainya. MERDEKA !!!
0 komentar:
Posting Komentar